KHALIFAH DI BUMI

Sabtu, 12 Desember 2009

MASIH LAYAKKAH KITA DISEBUT SEBAGAI KHALIFAH


Fenomena alam akhir-akhir ini yang cenderung menunjukkan pada satu fase kerusakan yang sangat mengkhawatirkan seolah mengingatkan kepada kita bahwa apa yang kita perbuat terhadap alam ini sudah begitu jauh dari yang seharuskan dilakukan. Alam telah mengingatkan kita dengan berbagai fenomena yang ia tunjukkan kepada kita bahwa kita sebagai manusia sebenarnya mempunyai tugas mulia untuk mengolah alam ini bagi keberlangsungan hidup yang layak.

Apa yang telah diperbuat oleh sebagian manusia terhadap alam ini telah menjadikan alam begitu menderita, seolah-olah alam ini hanya sebagai objek yang bisa diperlakukan semena-mena oleh manusia.
Fenomena kejadian yang akhir-akhir ini alam tunjukkan kepada kita secara tidak langsung merupakan bentuk pemberontakannya terhadap apa yang ia telah terima. Kejadian-kejadian yang mengerikan yang menimpa kita sebagai penduduk alam ini merupakan titik balik dari apa yang telah dilakukannya terhadap alam.
Allah SWT. telah mengingatkan kita dalam al-Qur’an bahwa rusaknya alam ini adalah akibat dari perbuatan manusia. Peringatan Allah tersebut telah nampak jelas saat ini. Seharusnya manusia berfikir, bahwa alam dan seluruh isinya merupakan amanah Allah kepada manusia untuk dikelola dan dijaga sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan ini. Akan tetapi entah apa yang terjadi dengan manusia, ia malah merusak alam ini sebagai bentuk keserakahannya, seolah alam ini dapat diperlakukan sekehendaknya untuk kepentingannya. Ia telah lupa bahwa ia mempunyai kewajiban untuk mengolah alam ini dengan sebaik-baiknya.
Allah SWT. mengutus manusia ke bumi ini untuk menjadi khalifah yang akan memimpin alam dan seluruh isinya ke arah keridloan-Nya. Hal ini merupakan bentuk kepercayaan Allah SWT. terhadap manusia yang diharapkan mampu mengolah alam ini sesuai dengan kehendak-Nya. Kekhawatiran malaikat ketika Allah SWT. akan menciptakan manusia di muka bumi ini, dengan pernyataannya bahwa manusia hanya akan membuat kerusakan di bumi dan melakukan tumpah darah, ditepis oleh Allah SWT dengan mengatakan bahwa Ia lebih tahu terhadap apa yang Ia akan lakukan.
Seharus kita sebagai manusia malu, pembelaaan Allah SWT. terhadap kita sebagai manusia dari tudingan para malaikat tersebut telah menunjukkan kepada kita bahwa Allah SWT. sangat percaya pada kita untuk dapat mengolah alam ini dengan baik. Tapi apa yang terjadi dengan kita di alam ini? Kita mengabaikan kepercayaan Allah tersebut. Kita telah berbuat tidak adil terhadap alam ini, kita telah dzalim, dan puncaknya, kita telah berkhianat kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, apapun yang terjadi di alam sekarang ini adalah bentuk dari murka Allah SWT. kepada kita karena kita telah berkhianat kepada-Nya.
Alam ini sudah rapuh kekuatannya akibat terus digerogoti oleh keserakahan manusia. Kehidupan dunia sudah berada di ujungnya dan akan segera berakhir. Kita sebagai manusia hanya berharap bahwa apa yang terjadi di alam ini tidak menjadikan kita berpaling dari tugas kita sebagai khalifah di muka bumi ini, dapat mengingatkan kita terhadap esensi dari diciptakannya kita (manusia) di dunia ini. Wallahu a’lam bi as-Shawab

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP