KONSEP ISLAM TENTANG PERSAUDARAAN

Jumat, 04 Desember 2009

KONSEP ISLAM TENTANG PERSAUDARAAN DAN PERDAMAIAN


Persahabatan adalah ikatan emosional antara dua orang atau lebih yang dibangun atas dasar kebersamaan. Persahabatan mempunyai banyak bentuk dan macam, ada persahabatan yang dibangun atas kepentingan-kepentingan, seperti kepentingan politik, kepentingan bisnis dan lain-lain. Ketika kepentingannya berakhir maka berakhir pulalah persahabatannya. Persahabatan semacam ini adalah persahabatan semu atau persahabatan temporer. Di lain pihak, ada bentuk persahabatan yang sifatnya permanen, itulah persabahatan mulia, yakni persahabatan abadi.
Persahabatan abadi adalah persahabatan yang diikat oleh iman, persahabatan yang dibalut oleh aqidah Islam, persahabatan yang melahirkan keabadian. Persahabatan yang hanya dapat dipisahkan oleh kematian dan akan dipertemukan kembali ketika hidup di akhirat oleh iman.
“Sahabat setia akan tetap mencintai sahabatnya di kala kaya atau papa, di saat sehat ataupun sakit, mesra di saat bertemu dan teringat di saat berpisah. Inilah yang dikatakan Nabi SAW. ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di hari kiamat. Atau di antaranya adalah …..dua orang laki-laki yang saling cinta karena Allah di saat bertemu dan di saat berpisah…..” (HR. Bukhari Muslim dari Sahabat Abu Hurairah).

Setelah adanya persahabatan maka akan timbullah perdamaian. Perdamaian ini timbul dari adanya persahabatan yang hakiki. Dalam Islam, perdamaian dan Islam berasal dari satu akar yang sama dan selanjutnya dapat disebut bahwa Islam adalah sinonim dari perdamaian. Salah satu dari sekian banyak nama Allah adalah Damai. Kesimpulan setiap kata yang diucapkan umat Islam dalam setiap shalatnya (lima kali sehari semalam) adalah kata-kata perdamaian. Ucapan pertama (salam) yang diucapkan oleh umat Islam ketika selesai menghadap Allah adalah perdamaian. Salam dan ucapan sehari-hari yang diucapkan oleh umat Islam ketika saling bertemu adalah ucapan perdamaian.

KONSEP PERSAUDARAAN
Sebuah elemen yang fundamental dalam sistem Islam adalah nilai persaudaraan ummat manusia. Nilai-nilai ini juga ditegakkan atas beberapa prinsip yang sama, yang telah dibicarakan dalam hubungannya dengan kebebasan dan persamaan. Persaudaraan antar umat manusia di dalam Islam didasari atas kepercayaan yang tidak dapat diragukan lagi terhadap ke-Esaan Allah dan penyembahan kepada-Nya yang sangat universal, kesatuan umat manusia sebagai abdi Allah, kesatuan upacara penyembahan melalui agama.
Bagi umat Islam, Allah hanya satu, Yang Abadi dan Umum. Dia adalah Pencipta seluruh manusia, yang akhir dari segala yang akhir, yang menentukan nasib dari seluruh alam ini. Pencipta dari seluruh alam ini adalah Allah sendiri. Asal usul manusia adalah dari Adam dan Hawa. Terhadap yang menentukan nasib, tak seorangpun dari umat Islam yang ragu bahwa hanya Tuhan yang menentjukan, Dia adalah Pencipta seluruh alam ini, dan kepada-Nyalah seluruh manusia ini akan kembali.
Umat Islam seluruhnya yakin dan percaya akan keabadian agama Allah ini (Islam). Umat Islam yakin kebesaran agama ini. Hal ini berarti, Allah tidak membatasi agama-Nya hanya untuk satu bangsa tertentu saja, atau kepada golongan manusia yang dibedakan menurut umurnya, atau kepada satu golongan atau ras suatu bangsa saja. Maksudnya lebih jauh adalah bahwa tidak ada kontradiksi (perbedaan) yang terlalu mendasar dalam agama Allah ini.
Apabila hal ini ditafsirkan lebih luas, tak akan terdapaht apa yang disebut dengan keunggulan atau kelebihan seseorang dari orang yang lain. Bila hal ini sampai kepada akal dan pemikiran manusia, maka ia akan memperlihatkan kepada manusia itu konsep yang jelas dan mendasar tentang persaudaraan umat manusia. Karena umat Islam percaya kepada ke-Esaan Allah, kesatuan umat manusia, sebagaimana ia percaya kepada seluruh Nabi dan Rasul, tanpa adanya perbedaan atau diskriminasi antara satu dengan yang lain.

KONSEP PERDAMAIAN
Untuk menerangkan bagaimana Islam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang perdamaian, seseorang cukup dengan menerangkan beberapa kenyataan dan fakta yang terdapat dalam Islam. Perdamaian dan Islam adalah berasal dari satu akar yang sama dan selanjutnya boleh juga disebut bahwa Islam adalah sinonim dari perdamaian. Salah satu dari sekian banyak nama Allah adalah Damai. Kesimpulan setiap kata yang diucapkan umat Islam dalam setiap shalatnya (lima kali sehari semalam) adalah kata-kata perdamaian. Ucapan pertama (salam) yang diucapkan oleh umat Islam ketika selesai menghadap Allah adalah perdamaian. Salam dan ucapan sehari-hari yang diucapkan oleh umat Islam ketika saling bertemu adalah ucapan perdamaian. Kata sifat dari “Muslim” adalah ucapan perdamaian. Sorga dalam Islam adalah suatu tempat yang damai.
Hal ini memperlihatkan betapa mendasar dan kuatnya pengertian perdamaian dalam Islam. Setiap orang yang mencari Tuhan melalui Islam, sama sekali ia tidak akan kecewa untuk mendapatkan kedamaian bersama tuhannya, damai dengan dirinya sendiri, dan damai bersama orang-orang yang mau mengikutinya. Berpegang kepada pengertian ini akan menempatkan manusia pada tempat yang paling mulia di dunia ini, dan menjalani hidup ini dalam kenyataan-kenyataan ke-Islaman, maka manusia yang telah mendapatkan jalan yang benar dan berprinsip tidak akan gagal untuk hidup di dunia ini lebih baik, untuk mendapatkan kemuliaan manusia, untuk memperoleh persamaan antara satu dengan yang lain, untuk menikmati rasa persaudaraan yang universal, dan untuk menciptakan perdamaian yang abadi.

KHOTIMAH
Persahabatan adalah suatu keniscayaan. Seseorang tidak akan hidup tanpa sahabat. Ada pepatah mulia mengatakan: “Seribu orang terlalu sedikit kita jadikan kawan dan satu orang terlalu banyak untuk kita jadikan lawan.”
Persahabatan seringkali timbul dari pertemuan. Pertemuan itulah yang akan melahirkan perkenalan. Allah mengisayartkan hal itu dalam firman-Nya yang artinya :
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Tempat yang paling kondusif menimbulkan persahabatan adalah masjid atau musholla, di mana kita dapat bertemu dan saling kenal di dalamnya. Rasulullah SAW. sangat marah ketika ada seorang muslim yang tidak berusaha shalat di Masjid atau Musholla. Marahnya Rasulullah SAW. beralasan karena beliau ingin umatnya bersaudara. Tempat yang juga dapat menimbulkan persahabatan adalah Majelis Ta’lim. Selain mendapatkan tambahan iman dan ilmu, juga mendapatkan persahabatan.
Kaum muslimin adalah komunitas yang punya potensi untuk bersatu dan bersahabat sekaligus bersaudara. Allah SWT. menyatakan :
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, …”

Dan Allah pasti akan mempersatukan hati kaum muslimin sekalipun ada pihak-pihak yang ingin memecah belah dan mengadu domba.

“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah Telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia Maha gagah lagi Maha Bijaksana.”

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP