SISTEM STARTER

Minggu, 13 Desember 2009

SISTEM STARTER


Mesin tidak dapat langsung hidup dengan sendirinya tanpa proses awal. Maka pada motor dipasang sistem starter yang berfungsi untuk memberikan gerakan awal mesin melalui roda gila yang berhubungan dengan kruk as sehingga tarak bekerja dan menghasilkan pembakaran.



Prinsip Kerja Starter
Starter terdiri atas kumparan jangkar (almatur coil), kumparan medan (field coil), kamutatan dan sklar kontak.
Kumparan Jangkar dan Kumparan Medan dihubungkan oleh baterai melalui kamutatan. Dengan mengalirnya arus listrik dai baterai maka inti menjadi magnet. Kumparan jangkar yang juga dialiri listrik berada di dalam garis-garis gaya magnet sehingga kumparan sebelah kiri terdorong ke atas dan kumparan kanan terdorong ke bawah. Pada kumparan jangkar terjadi sebuah kopel. Karena pada jangkar terdapat banyak kumparan maka kopel bekerja susul menyusul sehingga jangkar berputar dengan teratur.

Komponen Starter
Komponen starter terdiri dari :
a. Yake Assy
b. Armature Assy
c. Overaning Clutch Assy (OC)
d. Magnetic Swith Assy
e. Drive and Frame
f. Rear and Frame
g. Drive Lever

RINCIAN
a. Yake Assy
Terdiri atas Yake Care Field Coil dan Brush (+). Field coil dipasang pada setiap kutub memperkuat medan magnet yang dihasilkan field coil.
b. Armature Assy
Armature Assy terdiri atas armature shaft, Helical Spline, Armature Winding. Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
c. Overaning Clutch Assy (OC)
Overaning Clutch Assy digunakan untuk meneruskan torsi putaran armature ke ring gear mesin. OC memungkinkan pinion berputar lebih cepat dari armature setelah mesin di starter mencegah kerusakan armature akibat gaya sentri pugal pada kecepatan tinggi.
d. Magnetic Swith Assy
Magnetic Swith terdiri atas Selenoid, inti magnetic plunyer (inti gerak), return spring, kontak dan terminal. Selenoid terdiri atas 2 coil yaitu Full in Coil (penarik) dan Hold in Coil (penahan) yang berfungsi untuk menggerakan pinion sehingga bertautan dengan ring gear.
e. Drive and Frame
Satu bagian dari Drive and Frame menutup Overaning Clutch dan Drive Lever yang berfungsi memberikan perlindungan dari debu dan udara. Korosif Oil Bush di pres fit (rapat pada Drive and Frame sehingga memberikan interval service yang sama).
f. Rear and Frame
Oil Less Bush juga dipres pit (rapat pada rear and frame). Grease ditambahkan pada coper belakang untuk melumasi antara bush dan ujung poros, juga untuk melumasi breake spring.
g. Drive Lever
Drive Lever dihubungkan dengan sambungan dengan penggerak stif ingkage untuk menghasilkan pertautan pinion dengan ring gear yang halus dan efisien saat starting swith tertutup plunyer akan tertarik sehingga secara bersamaan bergeser pinion maju ke arah ring gear.

PEMBONGKARAN STARTER
1. Lepaskan kabel dari kutub negatif baterai
2. Lepaskan dua kabel dari starter
Lepaskan mur dan baterai dari swith magnetic pada motor starter, lepas kabel yang lainnya
dari kutubnya.
3. Lepaskan kedua baut lalu motor starter dari rumah kopling.
4. Lepaskan swith magnetis :
  • Lepaskan murnya lalu ujung kabel dari kutub swith magnetis
  • Kendorkan kedua mur penahan swith magnetis dari rumah swith, angkat swith magnetis dan keluarkan untuk melepas kaitan plunyernya dari tuas penggerak.
5. Lepaskan rangka ujung :
  • Lepas tutup bantalan
  • Dengan alat pengukur (Feeler Gauge) periksa celah samping poros angker dinamo (armature) antara plat pengunci dan rangka ujung.
Celah samping 0,05 – 0,60 mm (0,0020 – 0,0236”)
  • Lepaskan plat pengunci, pegas dan karet.
  • Lepaskan kedua baut panjang dan tarik keluar rangka ujung komutator.
6. Lepaskan sikat dan pemegang sikat
  • Dengan sepotong kawat baja pisahkan pegas-pegas sikat dan lepaskan sikat dari pemegang sikat.
  • Tarik keluar pemegang sikat dari angker (armature)
7. Lepas rangka medan dari rumah penggerak pisahkan dengan tangan.
8. Lepas angker dinamo (armature)
  • Lepaskan tuas penggerak dari rumah penggerak
  • Tarik angker dari rumah penggerak
9. Lepaskan kopling starter
  • Dengan obeng dorong cincin penahan ke dalam.
  • Dengan obeng pula ungkit ring shap keluar
  • Lepaskan cincin penahan dari porosnya
  • Kalau pinionnya sudah dikeluarkan haluskan porosnya dengan batu oli (oil stone).
  • Lepaskan kopling starter.

PEMERIKSAAN STARTER
Coil Angker Dinamo (Armature Coil)
1. Periksa bahwa kamutator tidak berhubungan dengan masa body dengan Ohmmeter, periksa
hubungan antara kamutator dan inti coil angker, bila ada hubungan, maka ganti angkernya.
2. Periksa kebocoran listrik kamutator
Dengan Ohmmeter, periksa hubungan antara segmen-segmen kamutator. Kalu tidak ada
hubungan antara masing-masing segmen, ganti angkernya.

KOMUTATOR
1. Periksa permukaan komutator, mungkin kotor atau hangus. Bila kotor atau hangus bersihkan dengan kertas ampelas (No. 400) atau bubut.
2. Periksa kerataan (Run Out) permukaan komutator. Bila melebihi maksimum, betulkan
dengan bubut.
Kerataan maksimum : 0,4 mm (0,016”) – 0,8 KW
: 0,3 mm (0,012”) – 0,6 KW
3. Mengukur diameter komutatot
Bila diameter komutator kurang dari minimum, ganti angkernya.
Diameter standar : 28 mm (1,10”) – 0,8 KW
: 32,7 mm ( 1m287”) – 0,6 KW
Diameter minimum : 27 mm 0,8 KW
: 31,7 mm 0,6 KW
4. Periksa Segmen
Periksa apakah segmennya bersih dan bebas dari partikel-partikel asing.
Bila kedalaman irisan bawah kurang dari minimum, perbaiki dengan gergaji logam dan
perhalus pinggirnya.
Kedalaman irisan bawah standar : 0,5 – 0,8 mm (0,020 – 0,031”)
Kedalama irisan bawah minimum : 0,2 mm (0,0081”).

KOIL MEDAN (FIELD COIL)
1. Periksa kebocoran listrik coil medan
Dengan Ohmmeter, periksa hubungan antara ujung kabel dan ujung sikat coil medan, kalu tidak ada hubungan, ganti coil medan.
2. Periksa apakah coil medan tidak kontak ke masa bodi.
Periksa apakah ada hubungan antara ujung coil medan dengan rangka medan, bila ada hubungan, gantilah coil medan (field coil)

SWITH MAGNETIS
1. Periksa Plunyer
Tekan ke dalam plunyernya dan lepaskan. Periksa apakah plunyer kembali dengan cepat ke posisi semula.
2. Lakukan pemeriksaan kebocoran Coil full in
Dengan Ohmmeter, periksa hubungan antara terminal 50 dan terminal C, bila tidak ada hubungan, ganti swith magnetis.
3. Lakukan pemeriksaan kebocoran Coil hold ini
Dengan Ohmmeter periksa hubungan antara terminal 50 dan body swith, bila tidak ada hubungan, ganti swith magnetis.

KOPLING STARTER
1. Periksa gigi pinion dan gigi gendeng
2. Periksa kopling
Putar pinion searah jarum jam dan periksa apakah berputar bebas, putarlah berlawanan arah jarum jam, apakah terkunci.

SIKAT-SIKAT
Mengukur panjang sikat
Ganti sikat apabila panjangnya kurang dari minimum.
Panjang standar : 16 mm (0,63”) – 0,8 KW
19 mm (0,75”) – 0,6 KW
Panjang minimum : 10,5 mm (0,413”).

Mengukur beban pegas sikat dengan timbangan tarik (pull scale)
Kalau penunjuknya di bawah standar, ganti pegas sikat.
Beban terpasang pegas : 1,02 – 1,38 kg. (0,8 KW)
1,05 – 1,35 kg. (0,6 KW)
Catatan: Apabila penunjukkan timbangan tarik tepat pada saat pegas terpisah dari sikatnya.

PEMEGANG SIKAT
Periksa isolasi dari pemegang sikat
Dengan Ohmmeter periksa hubungan antara penahan sikat positif (+) dan negatif (-). Bila ada hubungan, ganti atau perbaiki pemegang sikat.

PERAKITAN STARTER
Catatan : Gunakan gemuk temperatur tinggi untuk melumasi bantalan-bantalannya dan bagian-bagian yang berputar pada saat merakit starter.
1. Merakit Kopling Starter pada Angker Dinamo :
  • Pasang cincin penahan baru pada angker
  • Masukan snap ring dengan kunci soket 14 mm (0,55”) lalu pas kan ke dalam alur porosnya.
  • Dengan catak penjepit tekan snap ring, pastikan bahwa snap ring terpasang dengan baik
  • Dengan obeng, tekan pinionnya untuk menahan cincin penahan pada snap ring.
2. Pasang rumah penggerak, tuas penggerak dan rangka medan pada angker dinamo.
  • Berilah gemuk pada tuas penggerak dan bos rumah penggerak
  • Pasang tuas penggerak pada rumah penggerak
  • Pasang rangka medan pada angker dinamo
3. Pasang pemegang Sikat dan Sikat
  • Tempatkan penahan sikat di atas poros angker dinamo
  • Dengan sepotong kawat baja, tarik pegas sikat dan pasang sikat pasang keempat sikat.

4. Pasang rangka ujung (End Frame)
  • Berilah gemuk pada bos rangka ujung
  • Pasang rangka ujung pada poros angker dan kencangkan dengan 2 baut panjang.
5. Pasang tutup bantalan
  • Pasang karetnya, pegas dan plat pengunci.
  • Dengan alat pengukur (Feeler Gauge) hitung celah samping angker antara plat pengunci dan rangka ujung.
Celah dorongan : 0,05 – 0,60 mm (0,0020 – 0,0236”).
  • Pasang tutup bantalan dengan dua skrup
6. Pasang Swith Magnetis
Kuatkan ujung swith magnetis dengan pegas tuas penggerak pasang kedua murnya.

TES KEMAMPUAN STARTER
Perhatian : Tes-tes ini harus dalam jangka waktu 3 sampai 5 detik saja untuk mencegah terbakarnya coil
1. Lakukan tes Pull in
  • Lepaskan ujung kabel coil medan dari terminal C.
  • Hubungkan baterai dengan swith magnetis, periksa apakah pinionya bergerak keluar. Bila pinionnya tidak bergera, ganti swith magnetis.
2. Lakukan test hold in
Dalam keadaan masih tersambung seperti di atas dan dengan pinionnya keluar lepaskan kabel negatif dari terminal C. Periksa apakah pinionnya tetap menjulur keluar. Bila pinionnya kembali ke dalam, ganti swit magnetisnya.
3. Periksa kembalinya pinion
Lepaskan ujung kabel negatif dari bodi swit
Periksa apakah pinionnya kembali ke dalam
Bila pinionnya tidak kembali, ganti swit magnetisnya
4. Periksa celah pinion
  • Hubungkan baterai dengan swit magnetisnya
  • Gerakkan pinion ke arah angker untuk memindahkan kendaraan dan mengukur celah antara ujung pinion dan cincin penahan.
Celah standar : 0,1 – 4,0 mm ( 0,004 – 0,157”)
5. Lakukan tes kemampuan tanpa beban
  • Hubungkan ujung kabel coil medan dengan terminal C. Pastikan bahwa ujung kabel tersebut tidak menempel masa starter.
  • Hubungkan baterai dan Ommeter dengan starter
  • Periksa apakah starter berputar halus dan teratur dengan pinion bergerak keluar.
  • Periksa apakah Ommeter menunjukkan arus listrik.

PEMASANGAN STARTER
1. Pasang motor starter di dalam rumah roda gila
2. Hubungkan dua kabel dengan starter
Hubungkan konektor dengan kutub swit magnetis
Hubungkan kabel dari baterai dengan kutub di swit lalu pasang murnya.
3. Hubungkan kabel dengan kutub negatif baterai
Periksa apabila dan pastikan jika dikontak mesin (hidup).

1 komentar:

Anonim,  15 Februari 2010 pukul 19.45  

body armature sendiri berpengaruh tidak pada kinerja dari armature...antara yang panjang dan yang pendek....

Posting Komentar

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP